Sabtu, 20 Januari 2018

Hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi



MAKALAH
Hubungan antara Ilmu Administrasi
dengan Antropologi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Antropologi Sosial Budaya


Disusun  oleh :
Suci  Rahmawati      (201311011)

PROGRAM  STUDI ADMINISTRASI  NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SURAKARTA
2013


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang  Masalah
Ilmu Administrasi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari hubungan kerjasama manusia dalam mencapai tujuan tertentu.
Ilmu Antropologi timbul sebagai integrasi dari pada berbagai macam ilmu yang menyelidiki manusia dari berbagai aspeknya, sehingga menimbulkan suatu pendekatan yang melihat manusia sebagai satu kesatuan. Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya juga mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu lain itu masing-masing juga memerlukan bantuan antropologi.
Dalam makalah ini akan membahas tentang hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi.  
B.     Rumusan  Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Ilmu Administrasi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Ilmu Antropologi?
3.      Bagaimana hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu Ilmu Administrasi.
2.      Untuk mengetahui apa itu Ilmu Antropologi.
3.      Untuk mengetahui hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi.


BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Ilmu Administrasi
a.       Pengertian Administrasi
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Data dan informasi dimaksud berhubungan dengan aktivitas organisasi, baik untuk kepentingan intern maupun ekstern. Administrasi dalam arti sempit lebih tepat disebut dengan tata usaha.
Menurut The Liang Gie, Administrasi adalah rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sondang Siagaan, Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerjasama demi tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Jadi secara umum, Administrasi adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
b.      Unsur-unsur Administrasi
1. Kerjasama
Manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri, tetapi membutuhkan hubungan dan kerjasama dengan orang lain.
Kerjasama itu sendiri adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara bersama. Alasan  orang-orang saling bekerjasama, yaitu:
a. agar tercapainya tujuan
b. mempunyai keterbatasan
c. tingkat produktivitas dan kepuasan kerja lebih tinggi
d. adanya kepentingan yang sama
2. Pembagian Kerja
Pembagian kerja adalah pengelompokkan atau specialisasi kerja dalam berbagai bidang berdasarkan kepentingan, sehingga setiap individu anggota organisasi melaksanakan pekerjaan tertentu sesuai dengan ketrampilannya (the right man in the right place).
3. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga dibentuk kerjasama organisasional sehingga tujuannya menjadi tujuan organisasi. Jadi, tujuan yang ingin dicapai melalui kerjasama organisasional meliputi tujuan individu dan tujuan organisasi dimana keduanya berusaha dicapai melalui pencapaian tujuan organisasi.
4. Hakekat Administrasi
Pradjudi atmosudirdjo menyatakan bahwa pada hakekatnya administrasi dalam arti luas mencakup:
a. administrasi sebagai proses
b. administrasi sebagai fungsi
c. administrasi sebagai institusi atau pranata
5. Peranan Administrasi
Albert lapawsky mengemukakan adanya enam peranan administrasi dalam
kehidupan dan perkembangan masyarakat, yaitu:
a.    Administrasi adalah suatu subjek yang diperlukan oleh masyarakat umum.
b.    Administrasi merupakan stabilisator atas institusi-institusi atau pranata-pranata sosial.
c.    Administrasi menjamin stabilitas sosial dengan menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial.
d.   Administrasi menunjukkan revolusi manajerial yaitu menjadikan manajer siap menuju ke arah masyarakat modern.
e.    Administrasi mewujudkan prospek dari evolusi manajerial yaitu perkembanga ke arah manajemen yang demokratis.
f.       Administrasi merupakan kunci ke arah masyarakat modern.

c.       Perkembangan Administrasi
    Teguhnya kedudukan administrasi Negara dalam kehidupan masyarakat modern, tak bisa dilepaskan dari faktor kesejarahan. Apa yang telah dicapai administrasi sekarang merupakan hasil dari rangkaian perjalanan yang panjang. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum.
Pentingnya administrasi dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan menjadi tak bermakna kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat publik. Seiring perkembangannya administrasi dipandang sebagai motor penggerak pembangunan serta bisa membantu memberikan keterampilan dalam bidang prosedur, teknik dan mekanik serta memberikan bakal ilmiah dalam melakukan evaluasi terhadap segala kegiatan.
Administrasi sebagai salah satu bagian dari Ilmu pengetahuan yang membahas masalah masalah sosial berada pada sebuah sistem terbuka yang mempelajari proses kerjasama. Sebagai Ilmu, administrasi merupakan sebuah sistem terbuka yang berkembang melalui tahap tahap yang pada setiap tahapnya menciptakan pengetahuan baru yang berangkat dari permasalahan yang dihadapi.
Ilmu Administrasi bukan hanya masalah ketatausahaan pada suatu organisasi saja, tetapi juga mencakup pengaturan tatanan kehidupan modern serta mentalitas bangsa. Administrasi mempunyai peranan dalam pengembangan dan perumusan kebijakan organisasi dengan mengedepankan objektifitas, moral bangsa, sebagai satu satunya jalan untuk mempelajari dan mengembangkan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi manusia.
Tata usaha sudah dilaksanakan pada masa kuno sewaktu orang yang bisa menulis huruf sampai dewasa ini. Tata usaha yang sering disebut juga pekerjaan tulis pekerjaan kantor, atau pekerjaan kertas telah berkembang sangat luas dalam beberapa puluh tahun terakhir ini.
Tata usaha yang demikian meluas itu sebabkan oleh berbagai faktor dalam dunia modern ini, seperti misalnya pertambahan penduduk, perluasan pendidikan, kemajuan teknologi, perkembangan badan-badan usaha yang bercorak ketatausahaan (umpamanya perusahaan bank, iklan dan penerbitan), dan karena ketentuan ketentuan dari pemerintah untuk masyarakat harus memiliki bukti-bukti tertulis, misalnya:  surat keterangan, kartu penduduk, dan salinan macam-macam dokumen. Maupun karena meluasnya pelaksanaan aktivitas-aktivitas administrasi lainnya seperti misalnya dalam hal pembuatan bagan organisasi, penyusunan rencana, penyampaian instruksi, pengangkatan pegawai, pertanggung jawaban keuangan, penginventarisan barang perbekalan dan penyebaran sirkuler perkenalan.

B.     Ilmu Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut:
William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
David Hunter,  Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
Koentjaraningrat,  Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana. Antropologi yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 4 fase yaitu :
1.      Fase pertama terjadi sekitar sebelum abad 1800. Peran penting di fase ini adalah kedatangan orang Eropa Barat di Afrika, Asia dan Amerika. Adanya pengaruh besar dari orang – orang Eropa Barat terhadap perkembangan pengetahuan.  Sedikit demi sedikit dapat mengumpulkan suatu pengetahuan baru yang berisi tentang deskripsi adat-istiadat, bahasa yang digunakan, ciri masing-masing suku dan lain –lain. Di dalam fase pertama ini muncul bahan pengetahuan etnografi. Dimana hal itu merupakan dasar dari ilmu antropologi. Pengetahuan etnografi hendaknya perlu dikuasai oleh para Antropolog. Pengertian pengetahuan etnografi itu sendiri adalah tentang deskripsi mengenai suatu suku bangsa.
2.         Fase kedua ini terjadi sekitar pertengahan Abad ke 19 . “ Cara berpikir tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat dalam satu jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat-tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat – tingkat tertinggi .” Dari hal tersebut kita bisa menggambarkan bahwa pola pikir masyarakat di dalam fase kedua ini sudah mulai berevolusi. Penyusunan etnografinya pun sudah menggunakan pola pikir yang demikian. “ Dengan demikian pada fase perkembangannya yang ke – II ini ilmu Antropologi berupa suatu ilmu yang akademikal dengan tujuan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
3.         Fase ketiga ini terjadi di awal abad ke 20. “ Mempelajari bangsa di luar Eropa itu penting, karena bangsa-bangsa itu pada umumnya masih mempunyai masyarakat yang belum kompleks seperti masyarakat bangsa-bangsa Eropa. Suatu pengertian masyarakat yang tak komplek akan menambah juga pengertian masyarakat yang kompleks . Dari hal tersebut kita bisa mengerti bahwa masyarakat yang kompleks itu seperti apa dan masyarakat yang belum kompleks itu seperti apa . Ini yang perlu diketahui oleh para Antropolog untuk bisa memahami masyarakat dari segala aspek. Dari pengertian tersebut kita dapat menyimpulkan bangsa selain bangsa Eropa Barat masih ada yang dianggap belum kompleks masyarakatnya. Mempelajari bangsa lain memang penting untuk para Antropolog sebagai pembanding dan pelengkap ilmu yang sudah ada.
4.         Fase keempat ini terjadi setelah tahun 1930. Di dalam fase ini  perkembangan ilmu pengetahuan mulai semakin sempurna dan universal . Dengan hal tersebut para Antropolog memang diwajibkan untuk mengembangkan penelitian lapangan dengan pokok dan tujuan yang baru yaitu untuk perkembangan pengetahuan yang selalu dan terus baru.  “Mengenai tujuannya, ilmu Antropologi yang baru dalam fase perkembangannya yang keempat ini dapat dibagi dua, yaitu tujuan akademikal dan tujuan praktisnya. Tujuan Akademikalnya adalah : Mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayannya.  Karena di dalam praktek Ilmu Antropologi biasanya mempelajari masyarakat suku-bangsa, maka tujuan praktisnya adalah: Mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyrakat suku bangsa itu .
C.    Hubungan antara Ilmu Administrasi dengan Antropologi
Sebagai cabang ilmu sosial yang masih tergolong muda, maka dalam tahap perkembangannya ilmu administrasi banyak mendapat sumbangan dari ilmu lain. Dengan sumbangan pemikiran, teori pendekatan atau cara analisis dari ilmu lain, maka ilmu administrasi berkembang dengan pesat.
Sedangkan itu, Antropologi dengan ilmu-ilmu bagiannya juga mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Hubungan ini pada umumnya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu sosial yang lain itu, juga memerlukan antropologi dalam memecahkan masalah yang dikajinya.
Adapun hubungan ilmu administrasi dengan antropologi adalah sebagai berikut :
1.         Antropologi ialah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia pada masa lampau. Kita sadar bahwa bagaimana kita berperilaku adalah bagian dari kebudayaan. Dari sini maka sumbangan ilmu antropologi terhadap perkembangan ilmu administrasi yaitu dalam mempelajari sikap atau perilaku manusia. Bahwa kenyataannya sikap atau perilaku manusia itu berbeda-beda yang disebabkan oleh latar belakang budaya yang berbeda. Perilaku yang berbeda ini mengakibatkan timbulnya perbedaan dalam penilaian, sikap maupun perilaku antara manusia satu dengan manusia lainnya. Adanya perbedaan dalam cara penilaian sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku dalam bekerja.
2.         Di dalam ilmu administrasi negara, dikenal suatu konsep yaitu sistem administrasi negara. Setiap negara pasti mempunyai sistem administrasi negara masing – masing. Sistem ini tidaklah berdiri sendiri, tapi dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, termasuk dari ilmu antropologi. dengan kata lain, antropologi mempengaruhi sistem administrasi negara di sebuah negara.
3.         Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metode-metode antropologi.


BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Seperti yang sudah dikemukakan di atas bahwa, Administrasi adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Ilmu administrasi memiliki hubungan dengan antropologi yaitu meliputi tentang penilaian sikap dan perilaku, tentang sistem administrasi negara, dan tentang agraria.
B.     Saran
1.      Kita harus selalu melakukan penelitian-penelitian tentang ilmu administrasi dan ilmu antropologi. Agar dapat mengetahui hubungan-hubungan lainnya antara kedua ilmu itu.
2.      Kita harus mempelajari secara detail ilmu-ilmu yang ada disekitar kita, seperti ilmu administrasi dan ilmu antropologi.


DAFTAR  PUSTAKA
Marniyati, Sabar. 2000. Pengantar Ilmu Administrasi. Universitas Surakarta.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar